
Unik! Berburu Kuliner Tradisional di Pasar Papringan Pakai Uang Keping Bambu
BNI Hi-Movers, berburu kuliner di pasar tradisional mungkin adalah hal yang biasa. Akan tetapi, bagaimana kalau hal tersebut dilakukan dengan menggunakan uang kepingan bambu? Kemungkinan besar kamu belum pernah melakukannya, bukan?
Nah, Pasar Papringan yang berada di Temanggung mewajibkan pedagang dan pengunjungnya bertransaksi menggunakan uang kepingan bambu, lho. Uang tersebut berbentuk persegi panjang dan tiap kepingnya bernilai Rp2.000. Adapun penukarannya bisa dilakukan di beberapa titik di dalam pasar.
Di dalam Pasar Papringan terdapat puluhan lapak yang mayoritas menjual kuliner khas daerah setempat. Contohnya saja nasi jagung, mangut, dawet anget, dan nglemeng. Nglemeng sendiri adalah panganan yang terbuat dari campuran ubi dan gula merah yang dimasukkan ke dalam batang bambu dan dimasak dengan cara dibakar.
Harga dari kuliner yang dijajakan di Pasar Papringan cukup bervariasi. Ada yang harganya 1 keping, 2 keping, dan seterusnya. Untuk nasi jagung misalnya, dijual dengan harga 2 keping untuk menu biasa dan 3 sampai 4 keping apabila ditambah dengan lauk seperti telur atau tahu.
Sejak dibuka pada 2017 silam, sudah tak terhitung lagi berapa jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Pasar Papringan. Mereka tak hanya berasal dari daerah Temanggung dan sekitarnya, namun dari luar daerah pula seperti Bali dan Surabaya. Bahkan, terdapat pula wisatawan mancanegara yang di antaranya berasal dari Thailand, Amerika Serikat, dan Jepang.
Keberadaan Pasar Papringan sangat mendongkrak ekonomi warga daerah setempat yang menjadi pedagang. Para pengunjung pun merasa senang, karena bisa menikmati kuliner khas yang jarang ditemui. Terlebih karena panganan yang dijajakan pun harganya sangat terjangkau dan rasanya lezat.
Nah, bagaimana BNI Hi-Movers? Apakah kamu tertarik mengunjungi Pasar Papringan di Temanggung?