img

Gaji 5 Juta, Kata Siapa Gak Bisa Investasi?

BNI Hi-Movers, pekerja gaji Rp5 juta juga bisa investasi demi mendapatkan cuan tanpa perlu khawatir kantong jebol. Investasi bisa dimulai dari yang paling rendah risiko. Perencana Keuangan PINA Rista Zwestika menyarankan untuk melakukan riset sebelum melakukan investasi. Bagi para pekerja gaji Rp5 juta bisa turut mempertimbangkan tujuan keuangan hingga profil risiko.

Selain itu, Rista menyebut pentingnya berkonsultasi dengan perencana keuangan yang kompeten sebelum terjun ke dunia investasi. Ini dilakukan demi mendapatkan masukan sesuai dengan situasi calon investor. Ia merinci setidaknya ada 5 instrumen investasi yang bisa dipilih bagi pemula sekaligus pekerja gaji Rp5 juta.

Meski rendah risiko, Rista mengatakan investasi ini bakal tetap cuan. Berikut daftarnya:

1. Tabungan bank

Sebelum jauh-jauh investasi ke instrumen lain, Rista menyarankan investor pemula untuk menaruh uangnya di bank. Menurutnya, menabung di bank merupakan cara yang relatif aman untuk mengamankan uang.

"Kamu dapat memilih rekening tabungan biasa atau rekening tabungan khusus dengan bunga yang lebih tinggi. Meskipun suku bunga pada tabungan cenderung rendah, ini masih merupakan opsi yang aman dan mudah diakses.

2. Obligasi pemerintah

Instrumen selanjutnya yang bisa dilirik adalah obligasi pemerintah. Ini adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk meminjam uang dari masyarakat. Rista mengatakan obligasi pemerintah cenderung berisiko rendah karena pemerintah dianggap memiliki kemampuan untuk membayar kembali utangnya. Investor bisa membeli obligasi pemerintah melalui penawaran umum atau perantara keuangan.

3. Deposito

Ada juga deposito yang mengharuskan kamu menyetorkan sejumlah uang ke bank selama periode tertentu. Rista menyebut tingkat bunga yang akan dibebankan tetap.

"Deposito umumnya memiliki risiko yang rendah karena dana akan diasuransikan dan tingkat bunga yang stabil. Namun, perlu diingat bahwa dana kamu akan terkunci dalam jangka waktu tertentu," tuturnya.

4. Reksa dana pasar uang

Selanjutnya ada reksa dana yang juga bakal menguntungkan. Secara khusus Rista menyarankan investor bergaji Rp5 juta untuk melirik reksa dana pasar uang.

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang berinvestasi pada instrumen pasar uang, seperti deposito, surat berharga komersial, dan obligasi dengan jangka waktu pendek. Jenis ini cenderung lebih aman ketimbang reksa dana saham karena risiko yang lebih rendah.

"Namun, pastikan untuk memahami biaya dan kinerja reksa dana sebelum berinvestasi," saran Rista.

5. Emas

Terakhir ada emas yang merupakan aset safe haven. Rista menegaskan emas sudah terkenal sebagai aset yang aman dan tahan inflasi.

Ia menyebut investor bisa membeli emas dalam bentuk perhiasan, koin, atau instrumen investasi seperti logam mulia atau reksadana emas. Meski harga emas bisa naik dan turun, secara umum Rista menekankan emas cenderung lebih stabil daripada investasi di pasar saham.

Serupa, Perencana Keuangan OneShildt Consulting Imelda Tarigan menyarankan instrumen emas bagi investor pemula bergaji Rp5 juta. Pasalnya, investasi emas bisa mendulang cuan dan rendah risiko.

"Rekomendasi investasi yang paling rendah resikonya adalah tabungan emas. Untuk mereka yang gajinya Rp5 juta pun gak masalah, bisa terjangkau karena tabungan emas bisa mulai dari Rp10 ribu per setoran. Uang setoran tabungan ini langsung akan dikonversi menjadi berat emas pada hari tersebut. Jadi ibaratnya bisa langsung beli emas," jelas Imelda.

Imelda Tarigan mengatakan alokasi anggaran investasi yang ideal sejatinya adalah 10 persen dari penghasilan per bulan. Namun, ia mengatakan para pekerja bergaji Rp5 juta bakal berat menyisihkan sebanyak itu.

"Realistis saja lah kebutuhan hidup makin mahal, tapi investasi juga harus supaya tidak jadi korban hutang. Jadi, asalkan disiplin, sisihkan 2,5 persen saja tiap bulan sudah bisa," ujarnya.

Ia menegaskan porsi investasi ini harus disiplin disisihkan tiap bulan, jangan sampai bocor terus dipakai. Menurutnya, investasi emas akan mengalahkan inflasi dalam jangka panjang sehingga bisa digunakan untuk masa depan, seperti pendidikan anak, ibadah, hingga pensiun.

Sementara itu, Rista Zwestika mengatakan tidak ada jawaban pasti berapa persentase uang yang harus disisihkan untuk investasi. Pasalnya, semua tergantung pada situasi keuangan dan tujuan masing-masing individu.

Memang, secara umum idealnya investor kudu menyisihkan 10-20 persen dari pendapatan bulanan untuk investasi. Namun, penting untuk mencari keseimbangan yang sesuai dengan situasi keuangan ya BNI Hi-Movers. Selamat mencoba!

Source image : Detik

SHARE: