img

Kenali 7 Gejala COVID-19 Varian Terbaru Arcturus

BNI Hi-Movers, Virus COVID-19 ternyata belum sepenuhnya hilang dari muka bumi. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya angka positif COVID-19 di dunia tak terkecuali Indonesia.

Mengutip data sebaran covid19.co.id yang bersumber dari WHO, hingga Rabu (3/5/2023), sedikitnya 235 negara mencatat kasus COVID-19, angka terkonfirmasi sebanyak 764.474.387 orang dan 6.915.286 meninggal dunia.

Sementara di Indonesia tercatat 6.776.984 orang positif terjangkit COVID-19, sebanyak 6.601.452 orang dinyatakan sembuh, dan 161.327 meninggal dunia.

Dalam waktu bersamaan, banyak orang menderita sakit akibat cuaca ekstrem. Untuk itu, masyarakat diminta waspada mengenali gejala-gejala yang timbul yang mungkin saja terjadi akibat munculnya virus Arcturus. Virus subvarian terbaru COVID-19 itu muncul ke Indonesia sebelum Idul Fitri 2023 kemarin.

Gejala virus Arcturus tak jauh berbeda dengan gejala infeksi SARS-CoV-2 lainnya. Namun, ada sedikit gejala pembeda yang perlu diperhatikan.

Arcturus merupakan subvarian dari Omicron. Varian satu ini memang diketahui terus bermutasi secara masif menghadirkan subvarian-subvarian baru. Namun demikian, mutasi virus yang masif ini umumnya tak menimbulkan gejala berat.

Untuk mengantisipasi terjangkitnya virus Arcturus, berikut tujuh gejala COVID-19 subvarian terbaru yang bisa dikenali.

1. Mata merah atau konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam. Sejumlah pasien melaporkan gejala konjungtivitis alias mata merah. Gejala ini juga sempat dilaporkan dialami pasien COVID-19 terbaru di Indonesia.

2. Belekan

Dalam beberapa kasus yang dilaporkan di India, pasien Arcturus juga mengalami penumpukan kotoran pada mata. Kondisi ini membuat mata mereka terlihat seperti belekan.

3. Batuk

Batuk memang menjadi gejala paling umum dari COVID-19. Pada kasus COVID-19, umumnya batuk bersifat kering atau tidak disertai dahak.

4. Demam

Sama seperti batuk, demam juga telah menjadi tanda COVID-19 sejak lama. Demam terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang tengah bekerja melawan virus. Pada orang dewasa, demam biasanya ditandai dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius.

5. Sakit tenggorokan

Virus penyebab COVID-19 juga bisa menyerang tenggorokan. Akibatnya, tenggorokan terasa nyeri, khususnya saat menelan makanan.

6. Nyeri persendian

Biasanya akan hadir bersamaan dengan demam. Rasa nyeri merupakan respons tubuh terhadap sistem imun yang tengah bekerja keras melawan virus. Namun pada kebanyakan kasus COVID-19, rasa nyeri biasanya dirasakan di seluruh bagian tubuh.

7. Nafsu makan menurun

Dalam kondisi sakit, indera perasa biasanya akan terganggu. Bukan tak mungkin jika hal tersebut membuat nafsu makan menurun.

Nah, demikian beberapa gejala COVID-19 subvarian terbaru bernama Arcturus. Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas. Tetap waspada ya BNI Hi-Movers…

SHARE: