img

Empat Strategi yang Harus Dilakukan Bank Hadapi Resesi Global

Chandra Bagus -Divisi SBP

BNI Hi-Movers, Pertumbuhan ekonomi dunia di tahun ini diprediksi tidak akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pelaku usaha khususnya perbankan perlu mengatur strategi agar terhindar dari dampak sistemik ancaman resesi global.

Small Business and Program (SBP) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Chandra Bagus Sulistyo mengungkapkan beberapa strategi yang harus dilakukan perbankan dalam merespons alarm waspada resesi global.

Pertama, bank harus memitigasi risiko kredit dan kecukupan likuiditas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memahami sektor ekonomi dan debitur terdampak beserta kinerjanya. Bank juga harus mengaktifkan sistem peringatan dini dan menyusun skenario restrukturisasi serta upaya penyelamatan debitur.

“Bank wajib hukumnya mempunyai peta navigasi baru untuk dapat menghadapi krisis yang ada,” ujarnya, Selasa (3/1/2023).

Kedua, bank harus fokus pada industri yang prospektif. Bank harus tebang pilih pada sektor usaha yang eksis dan mampu bertahan di tengah ancaman resesi ekonomi 2023.

“Bank harus berorientasi pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” katanya.

Hal itu mengingat peran UMKM yang masih menyumbang sebanyak 73% terhadap total tenaga kerja nasional, 37,3% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan transaksi sebesar Rp4.235 triliun (data Akumindo, ABDSI, & Kemenkop dan UKM, 2021).

Ketiga, bank harus mengoptimalisasi pengelolaan portofolio dengan mengidentifikasi portofolio yang rentan terpengaruh dan terdampak. Kemudian, bank juga harus mengoptimalisasi alokasi modal dan ketersediaan likuiditas dan menerapkan berbagai skenario krisis.

Keempat, implementasi digital banking. Layanan produk dan jasa harus dikonversi menjadi digital banking. Dengan digital banking, memungkinkan nasabah atau calon nasabah bisa melakukan berbagai transaksi kapan saja dan di mana saja, tanpa harus ke kantor cabang bank.

“Hal ini merupakan salah satu kemudahan yang diberikan digital banking kepada masyarakat. Dari sisi bank, digital banking membuat proses bisnis dan layanan semakin cepat sekaligus lebih efisien,” tandasnya.

SHARE: