img

Cara Tepat untuk Menurunkan Risiko Sindrom Kelelahan

Hi BNI Hi-Movers, Merasa lelah adalah hal yang wajar. Namun, rasa lelah yang dirasakan lebih dari enam bulan bisa jadi merupakan gejala sindrom kelelahan kronis. Seseorang dengan sindrom ini akan sangat terganggu dalam melakukan aktivitas karena selalu merasa lelah.

Mayo Clinic menjelaskan bahwa sindrom kelelahan kronis tidak memiliki penyebab yang pasti secara medis, namun terdapat beberapa gejala, seperti:

- Kelelahan Kesulitan dalam mengingat atau berkonsentrasi
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher atau ketiak
- Rasa nyeri pada otot atau sendi tanpa penyebab khusus
- Rasa pusing yang bertambah parah ketika bergerak dari posisi tidur atau duduk ke berdiri
- Tidur yang tidak menyegarkan
- Rasa lelah setelah melakukan kegiatan fisik atau mental

Jika tidak teratasi dengan baik, WebMD menyebutkan bahwa akan muncul beberapa risiko, seperti sulit tidur, tidak bisa menjalani kegiatan dengan baik, hingga merasa depresi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa tidak ada pengobatan pasti untuk menyembuhkan sindrom kelelahan kronis. Meskipun begitu, mencari tahu bagaimana mengatur aktivitas dengan baik serta dibarengi dengan obat dan terapi bisa mengurangi gejala dari kondisi ini.

Berikut adalah cara mengatasi sindrom kelelahan kronis menurut CDC.

1. Mengatur kegiatan
Rasa lelah yang dirasakan bisa diatasi dengan mengatur kegiatan yang dibarengi dengan istirahat. Namun, pasien perlu mengetahui batasan waktu untuk melakukan kegiatan fisik dan mental secara optimal. Kemudian, aktivitas dan waktu istirahat perlu diatur secara seimbang agar tubuh bisa memanfaatkan batasan waktu tersebut dengan baik.

2. Tidur cukup
Penderita sindrom kelelahan kronis akan merasa kesulitan untuk tidur. Untuk itu, perlu dibangun kebiasaan tidur yang baik. Tetapi jika tidak berhasil, maka dokter akan memberikan resep obat tidur untuk mengatasi masalah ini.

3. Mengonsumsi obat sesuai kondisi yang dialami
Gejala yang timbul dari sindrom kelelahan kronis akan menentukan obat yang perlu dikonsumsi. Jika pasien mengalami masalah dengan otot dan sendi, maka dokter akan merekomendasikan asetaminofen atau parasetamol, aspirin, atau ibuprofen. Peregangan otot, terapi, dan akupuntur juga akan membantu dalam meringankan masalah otot dan sendi yang dirasakan.

Pasien yang mengalami depresi, stres, atau rasa cemas akan diberikan resep antidepresan atau obat untuk mengurangi rasa cemas. Namun, pemberian antidepresan bisa memberikan efek samping pada beberapa pasien sehingga konsultasi dengan psikiater bisa menjadi alternatif untuk meringankan gejala sindrom kelelahan kronis.

Nah, itu dia 3 cara tepat untuk menurunkan risiko sindrom kelelahan kronis ya BNI Hi-Movers. Apakah kamu memiliki gejala seperti yang ada di atas? Kalo ia, segera lakukan 3 cara tersebut untuk mengurangi resikonya yaa

SHARE: