img

Fakta Medis di Balik Fenomena Ketindihan

BNI Hi-Movers, sleep paralysis adalah hal yang biasanya terjadi ketika seseorang sedang tidur. Beberapa orang mengenal fenomena ini dengan sebutan 'ketindihan'. Lalu apakah yang dimaksud dengan sleep paralysis?

Peristiwa sleep paralysis terjadi karena kondisi otak yang masih terjaga di saat tubuh sedang tidur. Faktor penyebab terjadinya sleep paralysis adalah waktu tidur yang kurang. Menurut Raj Dasgupta, MD, seorang anggota American Academy of Sleep Medicine sleep paralysis terjadi ketika seseorang masuk ke fase rapid eye movement (REM) saat tertidur. Terutama saat jet lag. Ketika kamu akhirnya bisa tertidur, tubuhmu terlempar kembali ke tahap yang sangat kamu butuhkan, yakni REM. Semakin lama kamu berada dalam tahap tersebut, semakin besar kemungkinan mengalami sleep paralysis.

Hal ini yang menyebabkan tubuh sulit untuk bergerak sehingga berada dalam kondisi setengah tidur dan mimpi. Oleh karena itu, sering kali seseorang berhalusinasi dengan melihat hal-hal menyeramkan seperti hantu, bayangan hitam, dan lainnya. Umumnya kondisi ini memang tak membahayakan, tetapi ada beberapa hal mengerikan yang mungkin dialami oleh sejumlah orang. Berikut ciri-cirinya:

1. Tak bisa bergerak

Orang yang mengalami sleep paralysis akan merasa seperti ditindih sesuatu yang berat sehingga membuatnya tak bisa gerak. Sekuat apapun kita mencoba untuk bergerak, rasanya akan sangat sulit. Meskipun demikian, kejadian ini hanya terjadi beberapa menit saja.

2. Sulit bernapas

Orang yang mengalami sleep paralysis akan merasa kesulitan untuk bernapas, seolah-olah ada sesuatu yang menahan atau menduduki dada. Kebanyakan orang menganggapnya ada 'hantu' yang sedang duduk di atas dada.

3. Seperti ada yang memperhatikan

Kondisi sleep paralysis yang satu ini memang sangat mengerikan. Seakan-akan ada orang yang memperhatikan, baik itu di atas lemari, di luar jendela, di depan pintu, bahkan di depan mata sendiri.

Akan tetapi, kondisi ini tidak perlu ditakutkan karena dapat diatasi ya, BNI Hi-Movers. Cara untuk mengatasi kondisi ini bisa dengan menjaga pola waktu tidur selama 6 hingga 8 jam dan mengatur kondisi temperatur dan pencahayaan di dalam kamar.

SHARE: