img

Ekspor Pengusaha RI Tancap Gas, Diberdaya Xpora Makin Global

Terobosan peluang perdagangan global bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) penting didorong lewat beragam channel, mulai dari peningkatan capacity building, agen-agen diaspora, perbankan, asosiasi ekspor sampai dengan business coaching, serta pendampingan yang berkelanjutan supaya masuk di pasar ekspor.

Apalagi, nilai ekspor RI mempertahankan kinerja 43% meskipun pandemi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, dan 63,6% UMKM mengalami kenaikan omzet dibandingkan tahun sebelumnya.

Atas dasar ini, UMKM didapuk sebagai Game Changer. "Karena pertama, ternyata ekspor bisa mempertahankan kinerjanya, bahkan meningkat omzet-nya di masa pandemi. Kedua, proses digitalisasi telah memperluas pelaku di masa pandemi. Dan ini akan terus berlanjut after pandemi," tutur Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Ibu Yunita Resmi Sari pada Senin (1/8).

Disinilah sinergi perdagangan yang komprehensif menguntungkan UMKM, makin penting untuk dilakukan. Termasuk kerja sama dalam hal perdagangan global dan investasi.

"Termasuk sinergi dengan Xpora karena UMKM tak bisa berdiri sendiri. Bagaimana kita mengidentifikasi peluang yang ada di dalam dan luar negeri," paparnya

Ekspor produk milik Indonesia pun trennya semakin terbuka, lanjutnya, yang tadinya mayoritas masih di pasar ASIA dan ASEAN kini menjelajah pasar Eropa dan Amerika. Contoh, demand penghasil barang home decor untuk perayaan seperti Thanksgiving, Halloween dan lain-lain.

"Tren ini yang harus kita pertahankan, meningkatkan sinergi dan meningkatkan kapasitas dan kualitas UMKM," ujarnya.

Pendampingan Go Global dari BNI

Pendampingan berkelanjutan dari BNI agar UMKM bisa menguasai pasar global yaitu melalui business matching yang sifatnya B2B atau Business-to-Business. Juga, kerjasama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) untuk Export Coaching Program (ECP).

Hal semua tersebut belum terhitung dengan realisasi pelatihan dan pembiayaan yang diberikan BNI kepada 39 ribu UMKM di Indonesia, hingga Juni 2022. Bertambah 12.500 UMKM ketimbang Juli 2021.

"Diaspora jadi ambassador produk UMKM-UMKM kita di luar negeri. Pendampingan yang berkelanjutan dari BNI Xpora jadi kunci berkelanjutan UMKM," urai Direktur Bisnis UMKM BNI, Bapak Muhammad Iqbal.

BNI telah menyalurkan KUR UMKM Rp22, 1 triliun per Juni 2022, naik 50,3% dibanding Juli tahun 2021 Rp 14,7 triliun. Serta program BNI Xpora yang mengusung tiga nilai, yaitu go productive, go digital, dan go global menyalurkan kredit Rp 7,2 triliun semester I 2022. Pembiayaan bisnis ekspor BNI Xpora terintegrasi baik secara partnership dan operating modelnya meliputi inhouse banking, export advisor, sales/services, business matching, exhibitions, 7 physical hub & xpora portals.

Sementara mekanisme partnership seperti penawaran untuk go productive UMKM berupa financial solution dan training & curation bekerjasama dengan Marketplace, Sekolah Ekspor PPEI, dan Indonesia Eximbank. Kemudian penawaran untuk go digital UMKM berupa campaign dan digital solution bekerjasama dengan maskapai penerbangan, Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI), dan Chatat.id. Lalu penawaran untuk go global UMKM berupa trading house, kerjasama diaspora association, dan logistic dengan menggandeng lembaga, institusi serta pusat perbelanjaan seperti Sarinah untuk mengglobalkan para UMKM RI.

SHARE: