img

Sri Mulyani Singgung Inflasi RI Lebih Baik dari Turki dan Mesir

Dalam pertemuan Islamic Development Bank di Mesir pekan ini, ia bertemu dengan banyak menteri keuangan dari seluruh dunia, termasuk Turki dan Mesir yang sama-sama bercerita mengenai tekanan inflasi di negara masing-masing.

Melansir laman cnnindonesia.com Ia mengungkapkan Turki tengah menghadapi situasi yang sulit karena inflasinya melonjak tajam hingga 74 persen di Mei 2022. Hal ini dipicu karena tidak ada subsidi untuk menekan kenaikan harga energi.

"Menkeu Turki mengatakan inflasi di dalam negerinya 74 persen, 74 persen, bayangkan. Indonesia 3,5 persen. Mereka mengatakan bahwa harga-harga energi tidak di-absorb, sehingga pass through langsung naik ke atas. Harga-harga pangan meningkat," ujar Sri Mulyani dalam Rapat DPD RI, Selasa (7/6).

Begitu juga Mesir yang inflasinya tercatat 13,1 persen di April 2022. Inflasinya tidak setinggi Turki karena masih dilakukan subsidi energi sehingga harga jual energinya tidak jauh berbeda dengan Indonesia.

Meski sama-sama memberikan subsidi energi, ia menekankan bahwa inflasi Indonesia masih lebih baik dari Mesir.

"Saya bicara dengan menkeu Mesir, di mana mereka merasakan harga dari wheat (gandum) dan minyak naik meskipun mereka punya gas. Kenaikan yang sangat ekstrem. Untuk energi mereka masih absorb, sehingga mereka jual dalam hal itu BBM-nya kira-kira sama dengan Indonesia," jelasnya.

Dengan pemberian subsidi energi ini maka defisit anggaran dalam APBN Indonesia dan Mesir sama-sama melonjak. Namun, lagi-lagi lonjakan untuk defisit Indonesia masih lebih baik.

"Defisit di dalam APBN Mesir di atas 6 persen, kita sekarang di 4,7 persen. Ini untuk memberikan perbandingan bahwa semua konsekuensinya itu ada di mana-mana," pungkasnya.

SHARE: