img

Apa sih Digital Trust dan Kenapa Penting Bagi Ekonomi

Berdasarkan data McKinsey & Company berjudul "Unlocking Indonesia's digital opportunity", dampak ekonomi yang dihasilkan Indonesia bisa mencapai $150 miliar per tahun di 2025. Tentu hal ini membuat Indonesia memiliki potensi ekonomi digital di ASEAN. 

Apalagi literasi digital dan keterampilan digital menjadi salah satu isu prioritas yang dibahas dalam G20. Transformasi digital Indonesia juga semakin didorong dengan adanya kondisi pandemi. 

Tak hanya konektivitas antara ekonomi dan digital, namun aspek keamanan dan privasi juga perlu diperhatikan untuk keberlangsungan bisnis. Untuk mewujudkan hal tersebut, aplikasi yang berkembang perlu membangun digital trust. 

Digital trust adalah kepercayaan pengguna saat berinteraksi dan bertransaksi secara digital. 

Melansir infokomputer.grid.id yang tayang di Parapuan.co, digital trust merupakan hal yang fundamental untuk dimiliki setiap orang. 

Aspek ini juga mengingatkan masyarakat soal pentingnya privasi data dan keamanan siber sehingga mendorong pelaku bisnis digital untuk berinvestasi pada teknologi keamanan digital. 

Pasalnya jika keamanan data tidak terjamin, maka bisnis digital akan rentan terkena risiko fraud, penyalahgunaan data dan informasi, serta aktivitas ilegal lainnya. 

Untuk meminimalisir terjadinya risiko-risiko tersebut, dibutuhkan peran penting Certification Authorities (CA) atau yang lebih dikenal sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE).

Selain itu, digital trust juga berguna untuk meningkatkan inklusi digital di Indonesia dan menghilangkan gap antara early adopters dan digital native (pengguna mahir berbagai teknologi populer). 

Gap besar ini juga yang mendorong urgensi untuk membangun trust atau rasa percaya. 

Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) biasanya mengeluarkan kartu identitas digital atau sertifikat elektronik. 

Sama seperti kartu identitas fisik, kartu identitas digital atau sertifikat elektronik dapat digunakan untuk layanan digital atau memberikan consent (persetujuan) terhadap kontrak atau persetujuan secara digital. 

Di Indonesia, lembaga yang menyediakan layanan identitas digital di Indonesia adalah VIDA. 

VIDA adalah lembaga yang berhak menerbitkan identitas digital seperti seperti sertifikat online. 

Lembaga ini juga telah terdaftar dan berinduk di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sebagai trusted service provider di Indonesia, VIDA memberikan keamanan bagi pemilik bisnis. 

Selain itu, VIDA juga menawarkan perlindungan identitas digital bagi para entitas ekosistem digital dari kasus ketidakamanan digital.

Pada awal 2022, VIDA juga telah bekerjasama dengan perusahaan teknologi global seperti Microsoft, Adobe, dan DocuSign. 

Sebagai partner bisnis, VIDA juga memberikan nilai tambah yang cepat dan mudah bagi bisnis serta pengalaman bagi para pengguna sesuai dengan nilai Speed, Scale, dan Secure. 

Sebagai growth partner juga, VIDA membantu di dalam setiap proses transformasi digital yang dilakukan. 

Value yang ditawarkan VIDA tersebut juga didukung dengan laporan digital trust, yaitu “2022 Global Digital Trust Insight Survey”. 

Dalam laporan tersebut, awalnya fokus CEO perusahaan mengenai keamanan siber mengalami pergeseran menuju pengembangan rasa percaya (trust) dan pertumbuhan bisnis (growth) pada tahun 2022. 

Sebagai PSrE non-instansi pertama di Indonesia, VIDA juga mendapatkan akreditasi WebTrust dan tercatat dalam AATL sejak tahun 2020. 

Diketahui digital trust adalah hal yang mendorong masyarakat Indonesia berani untuk berinteraksi dan menggunakan berbagai platform digital. Platform digital menjadi elemen yang mendorong tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia.

Nah BNI Hi-Movers, itulah mengapa digital trust penting untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Siapa nih BNI Hi-Movers yang ngerasain dampak positifnya pertumbuhan digital?

SHARE: