img

Dukung ESG dan Renewable Energy, BNI Gelar Sharing Session untuk BNI Hi-Movers

BNI Hi-Movers, untuk terus meningkatkan kualitas keterampilan dan pengetahuan para BNI Hi-Movers khususnya sektor kredit serta divisi-divisi penunjang guna optimalisasi pertumbuhan green banking portofolio,  Divisi Enterprise Banking bersama BNI University (BNU) dan Divisi HUman Capital Business Partner (HCBP) berinisiasi menyelenggarakan sharing session mengenai pembiayaan berbasis Environmental Social Governance (ESG) dan Renewable Energy dengan narasumber dari institusi yang berkompeten di bidang tersebut serta perusahaan yang bergerak pada sektor usaha terkait.

Pada opening speech acara, Division Head Entrerprise Banking BNI Yogi Bima Sakti mengatakan green financing merupakan hal yang baru bagi BNI khususnya divisi ENB sehingga sharing session dengan IIF ini diharapkan bisa memberikan gambaran dan ilmu bagi BNI Hi movers guna mengoptimalkan eksekusi pipeline nasabah.

"Sharing Session ini akan memberikan gambaran terkait green financing dari kondisi riil yang bermanfaat saat kita melakukan eksekusi pipeline nasabah tentunya bisa bersinergi juga dengan IIF" tutur Yogi Bima Sakti di Jakarta, Kamis.

Adapun sharing session ini diisi oleh 3 pembicara yang kompeten di bidangnya yaitu Yayan Indriatmoko selaku Head of Social and Environmental Division IIF, Dewi S. Widyaningrum selaku Social and Environmental Specialist IF dan Sheren Omega selaku Head of Sustainability PT Gunung Raja Paksi Tbk.

Dalam paparannya, Yayan Indriatmoko selaku Head of Social and Environmental Division IIF, mengakui bahwa pengembangan bisnis berbasis Environmental Social Governance (ESG) dan Renewable Energy masih menemui banyak kendala termasuk dari sisi institusi finansial. Yayan menjelaskan adaptasi prinsip-prinsip Pembiayaan Berkelanjutan ke dalam proses bisnis masih menjadi hal yang cukup menantang. Di sisi lain IIF juga melihat masih kurangnya diferensiasi investor terhadap proyek-proyek yang sesuai dengan bisnis ESG.

"Untuk itu kami akan mencoba membantu financial institution untuk mengembangkan S&E Management System (SEMS) dan menanamkannya ke dalam proses bisnis untuk mencapai Pembiayaan Berkelanjutan," ujarnya.

Senada, Sheren Omega selaku Head of Sustainability PT Gunung Raja Paksi Tbk juga mengakui bahwa sebagai salah satu produsen baja swasta terbesar, pihaknya berusaha untuk berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon (dekarbonisasi). Meski demikian upaya tersebut juga masih menemui kendala.

"Meningkatkan kesadaran tentang dekarbonisasi di Indonesia harus disesuaikan dengan konteks, bahasa, dan budaya lokal. Untuk itu dibutuhkan kemitraan kolaboratif antara lembaga pemerintah, LSM, lembaga pendidikan, dan sektor perbankan untuk dapat memainkan peran penting dalam merancang dan melaksanakan kampanye kesadaran yang efektif dan dapat diterima oleh berbagai segmen masyarakat." ujarnya.

SHARE: